Sejarah

Akademi Keperawatan (Akper) YPPP Wonomulyo didirikan pada 9 Juni 1985 dengan visi menyediakan pendidikan kesehatan yang berkualitas, khususnya di bidang keperawatan. Sejak awal berdiri, akademi ini berkomitmen mencetak perawat-perawat profesional yang memiliki kompetensi unggul serta siap memberikan pelayanan terbaik di berbagai fasilitas kesehatan. Berlokasi di Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Akper YPPP Wonomulyo menjadi salah satu lembaga pendidikan keperawatan terdepan di wilayah tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Akper YPPP Wonomulyo terus memperkuat perannya dalam menciptakan lulusan yang siap kerja. Para lulusan Akper ini tersebar di berbagai sektor, baik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga medis di rumah sakit pemerintah dan swasta, serta di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah Sulawesi dan Kalimantan. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi institusi dalam menjawab kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia, terutama di kawasan Indonesia Timur.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan, Akper YPPP Wonomulyo terus berinovasi, salah satunya dengan menyediakan program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan mahasiswa yang membutuhkan. Beasiswa ini tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga didukung oleh yayasan yang menaungi akademi, Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Perawatan  (YPPP), yang berkomitmen membantu pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Selain itu, Akper YPPP Wonomulyo aktif menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah dan berbagai institusi lainnya. Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis yang mendalam dan membuka kesempatan bagi mereka untuk terlibat dalam proyek-proyek sosial yang relevan, seperti penanganan masalah kesehatan masyarakat. Hal ini turut memperkuat relevansi lulusan Akper di dunia kerja yang semakin dinamis.

Dalam upaya menjaga standar kualitas yang tinggi, Akper YPPP Wonomulyo juga menyesuaikan kurikulumnya dengan kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Penyesuaian ini memastikan bahwa pendidikan yang diberikan tidak hanya akademis, tetapi juga berfokus pada pengembangan keterampilan praktis dan inovatif yang dibutuhkan di lapangan.

Scroll to Top